Senin, 12 November 2012

Musholla kecil itu, anak-anak itu...


Assalaamu’alaikum.
Pelangi, apa kabarmu? Baik-baik kan? maaf ya, baru bisa menyapamu lagi.
Akhir-akhir ini aku sibuk, menyibukkan diri lebih tepatnya hehe. Karena kalau aku gak menyibukkan diri seperti ini pasti aku disibukkan dengan hal-hal negatif seperti melamun, tiduran, pokoknya hal-hal yang gak produktif deh.
Mau tau gak hari ini aku sibuk ngapain? Mau tau aja apa mau tau banget ayoo? ^^
hari ini nano-nano seperti biasa, dibuka dengan kabar duka bahwa minggu depan yang harusnya libur dosennya keukeuh nyuruh masuk. Dongkol sih dikit, agenda yang sudah ku susun untuk pulang kampung minggu depan mesti ditunda dulu. Tapi, gak apa-apa ko aku ngerti banget kalau dosen itu memegang kekuasaan tertinggi diatas mahasiswa. Sebagai mahasiswa harus nrimo menghadapi tingkah dosen yang terkadang gak berprikemahasiswaan. hehehe.
Alhamdulillah, dongkolnya gak bertahan lama entah karena sudah terbiasa dikecewakan mungkin. ^^
Badan, pikiran, semangat oke lagi setelahnya. Alhamdulillaah..
Nah, sorenya aku gabung ke program buatan BEM Fakultasku namanya Smart Home, semacam Indonesia Mengajar cuma lingkupnya lebih kecil. Kita ngajarnya di suatu tempat yang disebut Dusun Binaan (Dusbin). Semangat banget deh ikut ini, disuruh kumpulnya sih jam empat tapi setengah empat teng aku udah hadiroh di gedung BEM. ehehe.
Sesampainya di Dusbin yang letaknya gak begitu jauh dari kampus. Aku kaget ketika melihat dusbinnya tepat berada di seberang kuburan china yang  luaaas banget lebih kaget lagi ketika melihat gak ada anak satupun disana. Apa mereka tau kalau hari ini ada aku ya jadi mereka takut dan memutuskan gak datang? Aduh, masa iya? Sebegitu menyeramkankah diriku? haha.
Seakan bisa membaca pikiranku, mbaknya langsung bilang katanya anak-anak kelas 4-6 sibuk les karena lagi musim-musimnya uts di SD. Serta merta aku bilang ‘oh’ tanpa komando. Sambil nunggu anak-anak lain, kita disuruh nunggu sambil kenalan sama calon pengajar yang lain. Ketika kami sedang berkenalan satu sama lain, ada seorang anak perempuan usia prasekolah datang sambil bawa tas gendong kecil bentuk kepala boneka warna merah menyala. Lucuuu sekali. Kiclik-kiclik-kiclik anak itu berjalan ke pusat lingkaran tempat kami duduk melingkar, diam sejenak, senyum-senyum, mendarat di pangkuanku yang sedang duduk bersila, meraih tanganku dan menciumnya. Ketika aku tanya namanya siapa, dia jawab dengan bibir mungilnya, “Nailil Izzatul Jannah” Lucunyaaa.. (^o^)
Sebenarnya aku merasa aneh kenapa anak itu memilih kakiku untuk menjadi tempat duduknya apa kakiku lebih mirip kursi reyot kali ya? hahaha. padahal disana banyak mba-mba yang baik-baik dan senior pula, sedangkan aku kan hadir disini baru pertama kali malah. Di tengah keherananku, datang lagi seorang anak perempuan kali ini agak besar. Tidak seperti Nailil yang langsung duduk di pangkuanku, anak ini berkeliling untuk menyalami kami satu-persatu terlebih dahulu sebelum akhirnya duduk di depanku di depan Nailil lebih tepatnya. Teman sesama pendatang baru di sampingku nyeletuk sambil menyenggolkan badannya ke arahku, “kamu favorit nih, cie..“
Kali ini bukan hanya aku yang heran, tapi semua yang ada disana ikutan heran. hehehe. Maaf telah membuat heran. ^^v Karena hari ini aku jadi pendatang baru yang katanya favorit, akhirnya aku disuruh ngajar anak-anak. Dibantu yang lain tentunya.  Asik asik.. seneng sih, tapi rela ko dibagi-bagi. hehe.
Sekian ceritaku hari ini, apa ceritamu? ^^
readmore »»