Rabu, 12 Desember 2012

Lebih dari Puisi

Bila seratus puisi indah dipadu
Indahnya tak kan mampu saingi indah perangaimu
Seribu, sejuta, bahkan semilyar puisi dipadu sekalipun
Keindahan perangaimu tetap nomor satu
                                                                
Bila ribuan diksi dirangkai
Hasilkan rangkaian puisi yang utuh
Alirkan arus puisi yang lembut
Tak kan bisa tandingi lembutnya tuturmu

Bila jutaan kata dalam kamus
Dikembangkan jadi puisi
Puisi tuk lukiskan keindahanmu
Pastilah kata-kata itu habis sebelum saatnya

Bila barisan huruf A sampai Z
Dirangkai menjadi barisan kata
Untuk deskripsikan dasyatnya dirimu
Tetap tak kan mampu saingi keindahanmu.
Karena kamu…
Lebih dari sekedar puisiku.

readmore »»  

Senin, 12 November 2012

Musholla kecil itu, anak-anak itu...


Assalaamu’alaikum.
Pelangi, apa kabarmu? Baik-baik kan? maaf ya, baru bisa menyapamu lagi.
Akhir-akhir ini aku sibuk, menyibukkan diri lebih tepatnya hehe. Karena kalau aku gak menyibukkan diri seperti ini pasti aku disibukkan dengan hal-hal negatif seperti melamun, tiduran, pokoknya hal-hal yang gak produktif deh.
Mau tau gak hari ini aku sibuk ngapain? Mau tau aja apa mau tau banget ayoo? ^^
hari ini nano-nano seperti biasa, dibuka dengan kabar duka bahwa minggu depan yang harusnya libur dosennya keukeuh nyuruh masuk. Dongkol sih dikit, agenda yang sudah ku susun untuk pulang kampung minggu depan mesti ditunda dulu. Tapi, gak apa-apa ko aku ngerti banget kalau dosen itu memegang kekuasaan tertinggi diatas mahasiswa. Sebagai mahasiswa harus nrimo menghadapi tingkah dosen yang terkadang gak berprikemahasiswaan. hehehe.
Alhamdulillah, dongkolnya gak bertahan lama entah karena sudah terbiasa dikecewakan mungkin. ^^
Badan, pikiran, semangat oke lagi setelahnya. Alhamdulillaah..
Nah, sorenya aku gabung ke program buatan BEM Fakultasku namanya Smart Home, semacam Indonesia Mengajar cuma lingkupnya lebih kecil. Kita ngajarnya di suatu tempat yang disebut Dusun Binaan (Dusbin). Semangat banget deh ikut ini, disuruh kumpulnya sih jam empat tapi setengah empat teng aku udah hadiroh di gedung BEM. ehehe.
Sesampainya di Dusbin yang letaknya gak begitu jauh dari kampus. Aku kaget ketika melihat dusbinnya tepat berada di seberang kuburan china yang  luaaas banget lebih kaget lagi ketika melihat gak ada anak satupun disana. Apa mereka tau kalau hari ini ada aku ya jadi mereka takut dan memutuskan gak datang? Aduh, masa iya? Sebegitu menyeramkankah diriku? haha.
Seakan bisa membaca pikiranku, mbaknya langsung bilang katanya anak-anak kelas 4-6 sibuk les karena lagi musim-musimnya uts di SD. Serta merta aku bilang ‘oh’ tanpa komando. Sambil nunggu anak-anak lain, kita disuruh nunggu sambil kenalan sama calon pengajar yang lain. Ketika kami sedang berkenalan satu sama lain, ada seorang anak perempuan usia prasekolah datang sambil bawa tas gendong kecil bentuk kepala boneka warna merah menyala. Lucuuu sekali. Kiclik-kiclik-kiclik anak itu berjalan ke pusat lingkaran tempat kami duduk melingkar, diam sejenak, senyum-senyum, mendarat di pangkuanku yang sedang duduk bersila, meraih tanganku dan menciumnya. Ketika aku tanya namanya siapa, dia jawab dengan bibir mungilnya, “Nailil Izzatul Jannah” Lucunyaaa.. (^o^)
Sebenarnya aku merasa aneh kenapa anak itu memilih kakiku untuk menjadi tempat duduknya apa kakiku lebih mirip kursi reyot kali ya? hahaha. padahal disana banyak mba-mba yang baik-baik dan senior pula, sedangkan aku kan hadir disini baru pertama kali malah. Di tengah keherananku, datang lagi seorang anak perempuan kali ini agak besar. Tidak seperti Nailil yang langsung duduk di pangkuanku, anak ini berkeliling untuk menyalami kami satu-persatu terlebih dahulu sebelum akhirnya duduk di depanku di depan Nailil lebih tepatnya. Teman sesama pendatang baru di sampingku nyeletuk sambil menyenggolkan badannya ke arahku, “kamu favorit nih, cie..“
Kali ini bukan hanya aku yang heran, tapi semua yang ada disana ikutan heran. hehehe. Maaf telah membuat heran. ^^v Karena hari ini aku jadi pendatang baru yang katanya favorit, akhirnya aku disuruh ngajar anak-anak. Dibantu yang lain tentunya.  Asik asik.. seneng sih, tapi rela ko dibagi-bagi. hehe.
Sekian ceritaku hari ini, apa ceritamu? ^^
readmore »»  

Kamis, 25 Oktober 2012

Intellectual Crap



Ø  Kamu mau ngajarin aku gak?
Aku gak ketemu nih nyari entalpi, kenapa ya rumus entalpi gak bisa buat nyari perubahan cintaku ke kamu?

Ø  Kamu tahu kan kalau ikatan hydrogen itu kuat banget? Bahkan lebih kuat dari ikatan Van der Waals. Tapi, kenapa ya para ahli kimia belum tahu kalau ikatan kita jauh lebih kuat?

Ø  Aku tak peduli berapa atom yang dibutuhkan atom C dan atom H untuk berpasangan membentuk senyawa. Yang aku tahu, cukup satu atom Me dan satu atom U untuk membentuk senyawa Us.

Ø  Kalau ikatan cinta kita itu kovalen, maka gak ada kalkulator yang sanggup menghitung energi ikatan untuk memutuskan cinta kita kecuali atom cinta kita sendiri yang memutuskannya.

Plak plak plak. (^o^)”


readmore »»  

Seperti Bintang


Andai saja engkau tahu, resahku karenamu
Andai aku di benakmu, alangkah indah dunia
Bila ada satu nama ku rindu, slalu sebutkan dirimu
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Pernah aku dengar darimu
Engkau kini sendiri
Namun adakah kau dengarkan aku
Yang benar inginkan kamu
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Mungkin aku terlalu
Berharap dan tak tentu
Adakah aku di hatimu?
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu.

Syair yang indah ya, Pelangi? kamu tahu gak siapa penciptanya? Yang jelas bukan aku. ^^
Karena  gak mungkin penyair amatir sepertiku menciptakan karya hebat ini hehe.
Coba deh perhatikan syairnya. Sepertinya syair ini terinspirasi darimu, Pelangi. mau bukti? Judunya saja “Seperti Bintang”, itu mewakili indahnya matamu yang berkilau seperti bintang.
Pelangiku hebat nih, bisa jadi inspirator karya sedasyat ini. Standing keprok deh buat kamu.
Syair lagu ini mewakili kamu banget, Pelangi. Oleh karena itu, aku sukaaa sekali lagu ini. Saking sukanya, lagu ini selalu jadi original soundtract sebelum tidur. Ehehe.
Sampun dulu ya ceritanya, aku mau packing nanti sore aku pulang ke Tasik. Doakan ya, Pelangi.
Surakarta, 25 Oktober 2012
readmore »»  

Selasa, 23 Oktober 2012

Selamat Menjadi Dirimu yang Baru, Pelangi.

Fajar semakin matang menjadi mentari, semakin bercahaya seiring berjalannya waktu. Begitupun dirimu, Pelangiku.
         
Mentari hari ini tersenyum lebih manis dari biasanya. Mungkin ia turut bahagia menyambut harimu yang baru. Subhanallah, bahkan semesta pun turut menyambut harimu yang baru. Luar biasa bukan?
                Aku selalu suka panorama pagi. Selalu kagum akan keindahannya yang menawan. Indah.. seperti indahnya senyum pelangiku di saat jumpa. Pagi ini adalah puncak dari segala keindahan itu karena pada hari ini pelangiku di langit sana sedang berbahagia menyambut harinya yang baru. Tentu akan bahagia sekali jika pagi ini aku bisa menemaninya, tapi sayang jarak bumi yang aku tinggali cukup jauh dari pelangiku. Meskipun mata tidak saling menatap biarlah pagi ini yang menyatukan kebahagiaan kami.
                Seiring usiamu yang semakin matang, banyak sekali yang kau ajarkan padaku tentang hidup. Kau mengajariku arti ketulusan dari keindahan  yang tak pernah minta balasan, kau mengajariku arti kelembutan dari lembutnya sinar yang kau pancarkan, kau meyakinkanku akan adanya keindahan setelah kegelapan dari hadirmu setelah hujan. Oleh sebab itulah, hingga saat ini aku sangat mengagumimu. Aku bahagia bisa mengagumimu meski kamu tak pernah tahu. Satu yang harus kamu tahu, perjalanan yang akan kamu tempuh selanjutnya jauh dan melelahkan. Aku tidak berjanji aku akan selalu membantu menyelesaikan setiap kelelahanmu, tapi aku berjanji akan menemanimu bertahan melewati kelelahan itu. You can keep my word, insya Allah. ^^v
                Selamat menjadi dirimu yang baru, Pelangiku. Semoga bertambah keindahanmu, semoga harimu makin indah, dan semoga pancaran keindahanmu mendatangkan berkah. Aamiin.

Surakarta, 23 Oktober 2012


Rainbow’s  admirer,

readmore »»  

Senin, 22 Oktober 2012

Selamat Menuju Hari yang Baru, Pelangi.


Pelangi, hari ini adalah H-2 menuju harimu yang baru. Apa kamu sudah mempersiapkan diri, Pelangiku? Sudah sejauh mana persiapanmu? Persiapkan dirimu baik-baik ya karena perjalanan yang akan kamu tempuh selanjutnya panjang dan melelahkan.
Pelangi, kamu tau? Sebenarnya aku sedih meyambut hari itu karena berarti jatahmu untuk berkarya di dunia berkurang. Tapi, di sisi lain aku bahagia karena aku dapat merasakan bahagianya kamu menuju hari itu. Meskipun tak bisa melihat langsung kebahagiaan itu karena jarakmu yang jauh sekali di langit sana.
Pelangi, jika saat ini Tuhan menyuruhku mengatakan sesuatu yang sangat kuharapkan. Maka dengan tegas aku akan menjawab, aku ingin bertemu dengan pelangiku  di harinya  yang baru dan mengucapkan lantunan doa tepat di hadapannya. Aku akan bahagia sekali jika hal itu terwujud.
Jika tidak terwujud pun aku akan tetap bahagia karena setidaknya aku masih bisa mendoakanmu dalam sujud panjangku di sepertiga malam. Jaga selalu keindahanmu, Pelangiku.


Surakarta, 21 Oktober 2012
Rainbow’s  admirer,


Putri Novianti
readmore »»  

Senin, 20 Agustus 2012

Pelangiku Begitu Mengagumkan


Assalaamu’alaikum, Pelangi…
Sudah hampir tiga bulan ya kita tak bertemu. Aku rindu, ups hehe.
Kemarin kamu sms aku, seperti biasa aku selalu senyum sendiri barang 5-10 menit haha. Konyol ya? Gapapa deh.
Emang sih sms-nya gak khususon tapi aku cukup bahagia, makasih ya atas kebahagiaan itu.
Kasih tau gak ya? Kasih tau deh he.
Sebelumnya aku gak pernah lho mengagumi seseorang hingga seperti ini. Dari senyum-senyum sendiri sampai nangis sendiri. Mungkin terkesan lebay tapi, emang gitu kenyataannya.
Menunggu itu membosankan, semua orang tau itu. Tapi, untuk menunggumu insya Allah aku bersedia. Selama masa tunggu itu, aku akan tetep dukung kamu untuk jadi pengusaha seperti yang kamu cita-citakan insya Allah. Doaku akan selalu menyertaimu.
Aku mencintaimu, oleh karenanya namamu selalu terpatri dalam setiap doa dan sujud panjangku. Semoga engkaupun seperti itu.


Masih dalam suasana Aidil Fitri yang damai
Tasikmalaya, 20 Agustus 2012

readmore »»  

Kamis, 02 Agustus 2012

Cerita Bagaimana Aku Mengagumimu, Pelangi.



Pelangi, hari ini 2 agustus 2012 tepat  dua bulan kita tak berjumpa. Kamu baik-baik saja kan di langit sana? Walau lama tak berjumpa, kekagumanku padamu tak pernah berkurang sedikitpun. 
                Pelangi, mungkin kau belum tau atau mungkin tak ingin tau. Tak apa. Aku akan setia menunggumu sampai Tuhan menyuruhku berhenti. ^^
                Pelangi, maukah kau dengar ceritaku? Cerita bagaimana aku bisa mengagumimu. Tapi, jangan katakan ini pada siapapun ya? Cukup Allah, aku, dan kamu yang tau. Oke. 
Awal tahun 2011 seingatku, aku melihatmu untuk pertama kali. Ya tentu saja melalui perantara hujan aku bisa melihatmu, pelangi. Saat itu kau duduk tepat di depanku, aku hanya bisa tertunduk sambil berusaha mengumpulkan keberanian untuk menegakkan tulang leher agar bisa menopang kepalaku. Ya akhirnya aku bisa menegakkan kepala tapi untuk menoleh ke arahmu aku tak bisa. Entahlah, aku sendiri tak mengerti apa yang sedang terjadi padaku kala itu.

Apakah ini yang dinamakan cinta? Aah kurasa bukan, karena aku tak termasuk  penganut paham “love at the first sight”. Sampai sekarang pun aku masih belum percaya, masa iya bisa jatuh cinta pada pandangan pertama? Pandangan itu identik dengan fisik, jika ada orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama berarti orang itu hanya mencintai fisik saja. Apakah itu yang dinamakan cinta? konyol sekali jika ada yang seperti itu. (nb : Kepada penganut paham ini mohon jangan tersinggung ya, ini hanya opini anak kecil yang belum tahu banyak tentang hal yang diopininya itu. hehe.)


                Pertemuan perdana denganmu itu sangat berkesan, Pelangi. Sungguh..
Sepertinya Tuhan menitipkan sesuatu pada dirimu yang bisa membuat saya terkagum-kagum bahkan sejak pertama bertemu. Sesuatu abstrak yang aku tak bisa menjangkaunya dengan nalarku. Mungkin jika kamu bertanya mengapa aku mengagumimu, aku akan mematung karena terlampau banyak hal yang aku kagumi darimu.

                Sejak pertemuan perdana itu, kita jadi sering bertemu. Ya iyalah wong kelas kita tetanggaan. ehehe. :D
Alhamdulillahnya, kekagumanku padamu masih bisa terkontrol dengan baik bahkan mungkin perlahan berkurang karena banyaknya aktivitas. Tapi, awal 2012 kalau gak salah. Bunga yang semula layu menjadi segar kembali bahkan tumbuh subur sampai saat ini. Mau tau kenapa bisa seperti itu? insya Allah kapan-kapan aku ceritakan. Sekarang aku lelah dan butuh istirahat.
Aku duluan ya, selamat istirahat Pelangiku..


readmore »»  

Minggu, 20 Mei 2012

Pengusaha Muda, why not!


Apa yang akan kamu lakukan tujuh sampai sepuluh tahun ke depan?

Jika ditanya ini, setiap orang dengan gagahnya akan menciptakan rantai panjang keinginan, seperti ingin jadi entrepreneur sukses, ingin jadi business owner, ingin kaya muda, ingin jadi investor, dan sederet profesi ngetop lainnya. Ya iyalah… siapa sih orangnya yang gak mau kaya?
            Selama ini, kaya selalu diukur dari menterengnya rumah, mahalnya mobil, atau gadget terbaru yang dimiliki. Padahal jauh di balik itu, definisi kaya yang sebenarnya adalah sikap mental untuk mandiri, berani menunda kesenangan, mengerahkan seluruh potensi untuk membuat uang mengejarnya. (Passive income maksudnya, serem kalau beneran dikejar uang hehehe.-pn)
Sebuah ungkapan mengatakan bahwa jangan jadi dokter kalau ingin kaya, jadilah pengusaha.
Kenapa harus pengusaha???
            Akhir-akhir ini kecenderungan untuk menjadi pengusaha terasa semakin meningkat ditandai dengan adanya berbagai pelatihan dan seminar untuk calon pengusaha muda.
            Semakin banyak pengusaha, maka semakin banyak lapangan kerja tersedia dan semakin banyak pengangguran yang bisa diserap. Saat ini, pengangguran di Indonesia telah mencapai angka lebih dari 10 juta. Jika kita asumsikan setiap usaha merekrut lima pegawai, maka jika tumbuh 1 juta pengusaha akan tersedia 5 juta lapangan kerja. Dengan tersedianya lapangan kerja, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan pada akhirnya akan mengurangi angka kemiskinan.
            Alasan lain adalah karena sumber teladan kita, Rasulullah SAW adalah seorang pengusaha sukses. Tidak ada catatan yang secara lengkap menggambarkan jumlah kekayaan yang dimiliki Rasulullah SAW, baik pada masa sebelum menjadi rasul maupun pada masa kerasulannya. Meskipun begitu, dari catatan Abu Faris (1997), Rasulullah memberikan mahar kepada Khadijah sebanyak 20 ekor unta dan 12 uqiyah emas. Jumlah yang tergolong sangat banyak jika dikonversi dengan uang pada zaman sekarang.
            Seperti yang dikutip dalam buku Muhammad SAW : The Super Leader Super Manager  karya Pak Muhammad Syafii Antonio, disana dijelaskan alasan mengapa Rasulullah menjadi seorang pengusaha yang kaya.
                 Allah menghendaki Rasulullah SAW menjadi orang yang sangat kaya agar umatnya yang dianugerahi kekayaan dapat mencontoh beliau tatkala berinteraksi dengan harta : bagaimana cara memperoleh harta yang halal, bagaimana mensyukuri kekayaan, dan bagaimana membelanjakannya di jalan Allah. (Antonio, 2007)
            Sudah sepantasnya kita mengikuti langkah Rasulullah SAW untuk menjadi seorang pengusaha demi memacu munculnya pengusaha-pengusaha muda di kalangan Muslim. Sebenarnya negeri ini memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, sebut saja misalnya, tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia kita mengenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat Dagang Islam.
            Dengan adanya pengusaha, pemerintah akan terbantu untuk menyediakan lapangan kerja. Secara tidak langsung pengusaha telah turut menyumbangkan kontribusinya dalam pembangunan. It’s show time. Sudah saatnya kita memberikan kontribusi dalam pembangunan. Salah satu caranya adalah dengan menjadi seorang entrepreneur .
            Sesungguhnya makhluk yang paling rendah adalah manusia yang hanya makan, minum, tidur, yang telah kering sumber-sumber manfaatnya, yang telah longsor lembah-lembah kebaikannya. Gak mau kan jadi makhluk paling rendah? Maka dari itu, mari bergerak dan ambil langkah nyata. hosh!
            Allah SWT telah menghendaki kemudahan bagi kita dan kita mengupayakan segalanya di tangan kita. Impikan masa depan gemilang, kepalkan tangan, dan teriakkan SAYALAH PENGUSAHA SELANJUTNYA!!!
readmore »»