Rabu, 28 Mei 2014

Kudengar ada nama yang selalu kau sebut dalam doamu, benarkah?

Kudengar ada nama yang selalu kau sebut dalam doamu, benarkah?
Meskipun aku ingin tahu, tapi tidak sepantasnya aku bertanya padamu bukan?
Karena aku tidak berhak tahu, sama sekali tidak.
Meskipun sebenarnya aku ingin tahu.
Siapapun dia, yang pasti dia akan sangat bahagia jika tahu namanya selalu disebut dalam doamu. Aah beruntung sekali gadis itu.
Ya.. benar aku cemburu. Sekuat hati menata perasaan, tapi tetap saja… Akhirnya rasa cemburu itu muncul juga ke permukaan. Meski samar dan tidak ada yang tahu kecuali hatiku dan Rabb-ku.
Sering dalam doa aku meminta pada Rabbku, meminta agar nama yang ada dalam doamu adalah namaku. Betapa bahagianya aku jika kenyataannya demikian.
Terlepas dari semua itu, aku tetap bahagia sekarang.
Bahagia karena bisa menyebut namamu dalam setiap sujud panjangku, bahagia ketika menyebut namamu dalam setiap untaian doa, dan bahagia ketika mendoakanmu dari jauh.
Aku disini mendoakan yang terbaik untukmu, selalu.

readmore »»  

Selasa, 27 Mei 2014

Ibuku sayang, lihatlah…

Ibuku sayang, lihatlah…
Putrimu sudah besar sekarang
Sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Rambut yang dulu senang sekali dikuncir dua atau dibiarkan tergerai dengan bando kupu-kupunya sekarang sudah tertutup kain yang menutup sampai dada.

Ibuku sayang, lihatlah…
Putrimu sudah besar sekarang
Sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Celana jeans panjang sudah berhasil dipensiunkan, sekarang lebih nyaman memakai rok panjang yang tidak memperlihatkan lekukan.

Ibuku sayang, lihatlah…
Putrimu sudah besar sekarang
Sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Putrimu yang dulu menganggap teman laki-laki dan perempuan sama saja, sekarang sudah tahu batasan.

Ibuku tersayang, lihatlah…
Putrimu sudah besar sekarang
Putrimu mulai mengenal urusan hati dan perasaan, bimbinglah putrimu agar selalu dapat menjaga hati sampai waktu yang sudah digariskan Tuhan.

Surakarta, 27 Mei 2014 Pukul 21.08 WIB

readmore »»  

Minggu, 25 Mei 2014

Berani Mencintai dan Mencintai dengan Berani

"Malam ini aku dan hatiku memutuskan untuk berani mencintai dan mencintai dengan berani. Seperti cinta mentari pada bunga-bunga bermekaran, seperti cinta langit pada awan, dan seperti cinta tanah kering pada hujan."
Jutaan titik air menyerbu bumi dengan berani
Berani menjatuhkan diri pada bumi yang dicintai
Tanpa rasa takut sedikitpun
Tanpa gentar menyertai 
Meski sering kehadirannya tak dinanti
Desau angin menyapu malam dengan berani
Menyentuh lembut apapun yang dilalui
Memberi kesejukan yang alami
Bahkan berani menelusupi ruang hati
Tanpa rasa takut sedikitpun

Awan malam menyelimuti langit dengan berani
Berani melindunginya dari pekat malam
Memberikan penjagaan terbaiknya
Hingga fajar menyingsingkan diri
Tanpa rasa takut sedikitpun

Malam ini…
Disaksikan rintik hujan, desau angin, dan awan malam
Aku memutuskan untuk berani mencintai
Dan mencintai dengan berani
Tanpa rasa takut sedikitpun.

Surakarta, 25 Mei 2014 Pukul 20.00 WIB

readmore »»