Andai aku di benakmu, alangkah indah dunia
Bila ada satu nama ku rindu, slalu sebutkan dirimu
Bila ada satu nama ku rindu, slalu sebutkan dirimu
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Pernah aku dengar darimu
Engkau kini sendiri
Namun adakah kau dengarkan aku
Yang benar inginkan kamu
Engkau kini sendiri
Namun adakah kau dengarkan aku
Yang benar inginkan kamu
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu
Mungkin aku terlalu
Berharap dan tak tentu
Adakah aku di hatimu?
Berharap dan tak tentu
Adakah aku di hatimu?
Seperti bintang indah matamu
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu.
Andaikan sinarnya untuk aku
Seperti ombak debar jantungku
Menanti jawabanmu.
Syair yang indah ya, Pelangi? kamu tahu gak siapa
penciptanya? Yang jelas bukan aku. ^^
Karena gak mungkin penyair amatir sepertiku menciptakan karya hebat ini hehe.
Karena gak mungkin penyair amatir sepertiku menciptakan karya hebat ini hehe.
Coba deh perhatikan syairnya. Sepertinya syair ini
terinspirasi darimu, Pelangi. mau bukti? Judunya saja “Seperti Bintang”, itu
mewakili indahnya matamu yang berkilau seperti bintang.
Pelangiku hebat nih, bisa jadi inspirator karya sedasyat ini. Standing keprok deh buat kamu.
Pelangiku hebat nih, bisa jadi inspirator karya sedasyat ini. Standing keprok deh buat kamu.
Syair lagu ini mewakili kamu banget, Pelangi. Oleh karena
itu, aku sukaaa sekali lagu ini. Saking sukanya, lagu ini selalu jadi original soundtract sebelum tidur.
Ehehe.
Sampun dulu ya
ceritanya, aku mau packing nanti sore
aku pulang ke Tasik. Doakan ya, Pelangi.
Surakarta, 25 Oktober 2012


Tidak ada komentar:
Posting Komentar